Larantuka Lebao
Jumat, 07 November 2014
Wure -Semana Santa
Di Kapel Wure itu, berdiri tegak sebuah arca Yesus -- orang Larantuka menyebutnya Tuan Bediri -- sambil memegang seekor ayam jantan dalam bentuk arca pula. Berdasarkan penuturan sejarah, arca tersebut mulanya adalah sosok seorang pemuda yang membeli seekor ayam jantan dari seorang nenek di pasar.
Pemuda itu tidak mempunyai uang saat membeli ayam tersebut di pasar, namun mengajak si nenek itu pergi ke sebuah tempat untuk mengambil uang tersebut. Ketika si nenek tiba di tempat itu, sang pemuda tadi berubah wujud menjadi patung (arca) sambil memegang ayam tersebut di tangan kanannya. Masyarakat setempat meyakininya sebagai arca Yesus yang kemudian menyebutnya dalam bahasa setempat "Tuan Bediri".
Rabu, 27 Maret 2013
Prosesi Jumat Agung di Larantuka
Ziarah ke Wure Menjelang Prosesi Jumat Agung di Larantuka
Sumber Kompasiana
by: alfons liwun
Salah
satu rangkaian acara prosesi Jumad Agung tiap tahun di Kota Reinha
Rosari Larantuka, Flores Timur NTT adalah “ziarah ke Wure.” Wure adalah
salah satu desa yang terletak di tepi pantai, Kecamatan Adonara Barat. Wure, dari Kota Rowido atau Sarotari hanya 45 menit dengan kapal motor kecil, milik warga
setempat. Ke Wure, kita harus melewati sebuah selat yang sering disebut
warga setempat dengan nama selat Weri, karena selat itu berhadapan
dengan nama sebuah desa setempaat.
Wure, bukan sebuah tempat di Adonara Barat bahkan di Larantuka yang
asing didengar. Wure dikenal selain sebagai penghasil kelapa dan
kacang-kacangan, juga merupakan sebuah tempat yang dikenal sebagai
tempat penyimpanan barang-barang rohani peninggalan Portugis. Bahkan
bukan hanya itu saja, tapi dengan letak Wure yang strategis di tepi
pantai dan memiliki modal peninggalan Portugis, Wure ke depan bisa
berpotensi menjadi salah satu tempat wisata rohani yang bagus.
Menjelang prosesi Jumad Agung setiap tahun di kota yang berpelindungkan
Sta.Maria Reinha Rosari, umat Katolik baik di Paroki San Juan Lebao
maupun Paroki Katedral Reinha Rosari mempunyai kebiasaan yang mentradisi
bahwa pada hari Rabu Trewa dan Kamis Putih pagi hingga siang hari,
berziarah ke Wure. Umat ziarah ke Wure untuk memanjatkan doa dan pujian
serta memohonkan ujud-ujud khusus di hari Semana Santa (dibaca: pekan
suci). Ziarah ke Wure pun bukan hanya umat Katolik di Larantuka dan
Lebao lagi, tetapi juga untuk semua peziarah yang datang dari luar
Larantuka.
Para peziarah yang datang mengikuti prosesi Jumad Agung di Larantuka,
bisa berziarah ke Wure. Para peziarah memakai mobil angkot ataupun
kendaraan cartheran dari terminal Kota Larantuka menuju pantai Kota
Rowido atau Sarotari. Di tepi pantai itu, telah ada kapal motor milik
warga setempat yang siap mengantar para peziarah ke Wure. Harganya pada
20 April 2011, sangat murah. Perorang hanya lima ribu rupiah, sekali
antar. Jadi kalau pergi-pulang, sepuluh ribu rupiah.
Larantuka
Larantuka
Jumat, 01 Maret 2013
Dari Satu Rahim
"DARI SATU RAHIM"
Mungkin banyak dari kita tidak menyadarinya,
tapi sungguh ini terjadi di antara kita:
Kedekatan sebagai saudara kandung
bersemi indah di kala kita masih kanak-kanak
dibawah asuhan papa-mama,
tapi ketika kita beranjak dewasa dan bahkan
ketika masing-masing sudah berkeluarga
maka "hubungan manis masa kecil" itu
semakin renggang bahkan hilang-punah.
Dan, inilah kenyataannya: tidak semua, tapi ada saja
di antara kita yang lebih dekat dengan orang lain
daripada dengan saudara-saudari sekandung.
Situasi ini semakin diperparah ketika
orang tua (papa-mama) yang menjadi
tali penghubung/pemersatu sudah tiada.
Malam ini,
ingin kubisikkan kepadamu bahwa
siapa pun mereka dan apa pun keadaan mereka saat ini,
tapi semoga "ingatan bahwa kita semua lahir dari satu rahim" selalu menguatkan hubungan antar saudara sekandung.
Goresan hati seorang sahabat untuk para sahabatnya,
***Duc in Altum***
(sumber gereja katolik)
"DARI SATU RAHIM"
Mungkin banyak dari kita tidak menyadarinya,
tapi sungguh ini terjadi di antara kita:
Kedekatan sebagai saudara kandung
bersemi indah di kala kita masih kanak-kanak
dibawah asuhan papa-mama,
tapi ketika kita beranjak dewasa dan bahkan
ketika masing-masing sudah berkeluarga
maka "hubungan manis masa kecil" itu
semakin renggang bahkan hilang-punah.
Dan, inilah kenyataannya: tidak semua, tapi ada saja
di antara kita yang lebih dekat dengan orang lain
daripada dengan saudara-saudari sekandung.
Situasi ini semakin diperparah ketika
orang tua (papa-mama) yang menjadi
tali penghubung/pemersatu sudah tiada.
Malam ini,
ingin kubisikkan kepadamu bahwa
siapa pun mereka dan apa pun keadaan mereka saat ini,
tapi semoga "ingatan bahwa kita semua lahir dari satu rahim" selalu menguatkan hubungan antar saudara sekandung.
Goresan hati seorang sahabat untuk para sahabatnya,
***Duc in Altum***
Mungkin banyak dari kita tidak menyadarinya,
tapi sungguh ini terjadi di antara kita:
Kedekatan sebagai saudara kandung
bersemi indah di kala kita masih kanak-kanak
dibawah asuhan papa-mama,
tapi ketika kita beranjak dewasa dan bahkan
ketika masing-masing sudah berkeluarga
maka "hubungan manis masa kecil" itu
semakin renggang bahkan hilang-punah.
Dan, inilah kenyataannya: tidak semua, tapi ada saja
di antara kita yang lebih dekat dengan orang lain
daripada dengan saudara-saudari sekandung.
Situasi ini semakin diperparah ketika
orang tua (papa-mama) yang menjadi
tali penghubung/pemersatu sudah tiada.
Malam ini,
ingin kubisikkan kepadamu bahwa
siapa pun mereka dan apa pun keadaan mereka saat ini,
tapi semoga "ingatan bahwa kita semua lahir dari satu rahim" selalu menguatkan hubungan antar saudara sekandung.
Goresan hati seorang sahabat untuk para sahabatnya,
***Duc in Altum***
(sumber gereja katolik)
Selasa, 19 Februari 2013
Diocese of Larantuka
Berikut adalah daftar nama 37 Keuskupan
se-Indonesia yang dikelompokkan menjadi 10 Provinsi Gerejani/Keuskupan Agung
ditambah satu Keuskupan Ordinariat Militer dan para Uskup kepalanya. Tahun
dalam kurung menunjukkan tahun dimulai penunjukannya sebagai Uskup berdasarkan
keputusan penetapannya dari Tahta Suci Vatikan, Roma. Enam di antara sepuluh
Keuskupan Agung didirikan bersamaan dengan pendirian hierarki Gereja Katolik di
Indonesia pada 3 Januari 1961, yaitu Ende, Jakarta, Makassar,
Medan, Pontianak, dan Semarang. Keuskupan Agung Merauke didirikan pada tahun
1966. Keuskupan Agung Kupang pada tahun 1989. Keuskupan Agung Samarinda dan
Keuskupan Agung Palembang didirikan pada tahun 2003.
Keuskupan
Agung Ende : Mgr. Vincentius Sensi Potokota (2007)
-
Keuskupan Denpasar
-> Mgr. Silvester Tung Kiem San (2008)
-
Keuskupan Larantuka
-> Mgr. Franciscus Kopong Kung (2004)
-
Keuskupan Maumere
-> Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D. (2008)
-
Keuskupan Ruteng
-> Mgr. Hubertus Leteng, Pr. (2009)
Keuskupan
Agung Jakarta : Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo (29 Juni 2010)
-
Keuskupan Bandung
-> kosong, Administrator Keuskupan diisi oleh Mgr. Ignatius Suharyo
Hardjoatmodjo (Uskup Agung Jakarta)
-
Keuskupan Bogor
-> Mgr. Cosmas Michael Angkur, O.F.M. (1994)
Keuskupan
Agung Kupang : Mgr. Petrus Turang (1997)
- Keuskupan Atambua
- Keuskupan Atambua
-> Mgr. Dominikus Saku (2007)
- Keuskupan Weetebula
- Keuskupan Weetebula
-> Mgr. Edmund Woga, C.Ss.R. (2009)
Keuskupan
Agung Makassar : Mgr. Johannes Liku Ada (1994)
- Keuskupan Amboina
- Keuskupan Amboina
-> Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (1994)
- Keuskupan Manado
- Keuskupan Manado
-> Mgr. Joseph Theodorus Suwatan, M.S.C. (1990)
Keuskupan
Agung Medan : Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap. (2009)
- Keuskupan Padang
- Keuskupan Padang
-> Mgr. Martinus Dogma Situmorang, O.F.M. Cap. (1983)
- Keuskupan Sibolga
- Keuskupan Sibolga
-> Mgr. Ludovikus Simanullang, O.F.M. Cap. (2007)
Keuskupan
Agung Merauke : Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C. (2004)
- Keuskupan Agats
- Keuskupan Agats
-> Mgr. Aloysius Murwito, O.F.M. (2002)
- Keuskupan Jayapura
- Keuskupan Jayapura
-> Mgr. Leo Laba Ladjar, O.F.M. (1997)
- Keuskupan Manokwari-Sorong
- Keuskupan Manokwari-Sorong
-> Mgr. Hilarion Datus Lega (2003)
- Keuskupan Timika
- Keuskupan Timika
-> Mgr. John Philipus Saklil (2003)
Keuskupan
Agung Palembang : Mgr. Aloysius Sudarso, S.C.J. (1997)
- Keuskupan Pangkal Pinang
- Keuskupan Pangkal Pinang
-> Mgr. Hilarius Moa Nurak, S.V.D. (1987)
- Keuskupan Tanjung Karang
- Keuskupan Tanjung Karang
-> Mgr. Andreas Henrisusanta, S.C.J. (1979)
Keuskupan
Agung Pontianak : Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap. (1977)
- Keuskupan Ketapang
- Keuskupan Ketapang
-> Mgr. Blasius Pujaraharja (1979)
- Keuskupan Sanggau
- Keuskupan Sanggau
-> Mgr. Julius Giulio Mencucini, C.P. (1990)
- Keuskupan Sintang
- Keuskupan Sintang
-> Mgr. Agustinus Agus (1999)
Keuskupan
Agung Samarinda : Mgr. Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F. (1993)
- Keuskupan Banjarmasin
- Keuskupan Banjarmasin
-> Mgr. Petrus Boddeng Timang (2008)
- Keuskupan Palangkaraya
- Keuskupan Palangkaraya
-> Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, M.S.F. (2001)
- Keuskupan Tanjung Selor
- Keuskupan Tanjung Selor
-> Mgr. Yustinus Hardjosusanto, M.S.F. (2002)
Keuskupan
Agung Semarang : Mgr. Johannes Maria Trilaksyanta Pujasumarta (2010)
- Keuskupan Malang
- Keuskupan Malang
-> Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O. Carm. (1989)
- Keuskupan Purwokerto
- Keuskupan Purwokerto
-> Mgr. Julianus Kemo Sunarko, S.J. (2000)
- Keuskupan Surabaya
- Keuskupan Surabaya
-> Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono (2007)
Keuskupan Ordinariat
Militer Indonesia : Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo (2006)Sumber : http://id.wikipedia.or
Jumat, 11 Januari 2013
Tujuh Keajiban Dunia 2012
Written by Margaret M
7 Keajaiban Dunia 2012 (7 Ancient Wonders)
1. Monumen Acropolis dan Parthenon di Athena Yunani, dibagun 2.500 tahun lalu. Merupakan keajaiban kuno yang telah musnah karena gempa bumi
2. Piramida Agung Giza, Mesir merupakan keajaiban dunia kuno yang masih ada sampai sekarang
3. Gedung Opera (The Sydney Opera House) di bangun tahun 1973 merupakan keajaiban dunia yang baru
4. Menara Eiffel dibangun tahun 1.889 pernah menjadi sakah satu keajaiban dunia.
6. Coliseum, Italia, dibangun tahun 50 Masehi, telah musnah oleh gempa bumi
7. Tembok Besar, China (Great Wall, China) dibangun tahun 221 sebelum Masehi masih ada hingga saat ini
8. Chichen Itza, Meksiko, merupakan pusat, militer budaya, dan agama untuk suku Maya dibangun tahun 800 Masehi, telah musnah oleh bencana alam.
9. Taj Mahal, India, dibangun tahun 1631 Masehi
10. Machu Picchu, Peru
11. Petra, Jordania
12. Patung Kristus Penebus (Christ the Redeemer, Brazil) dibangun tahun 1926 Masehi
Langganan:
Postingan (Atom)